Oleh Nur Kholilah

Intan
Hapsari (22) memulai karirnya pada tahun 2014. Dengan berbekal kepercayaan diri
dan niat untuk mengajak wanita lain ikut berhijab ia mulai membuka usahanya
secara online. Tidak disangka, dalam
waktu satu setengah tahun ini usaha yang ia jalani terus berkembang. Dari waktu
kewaktu selalu ada perubahan baru dari usahanya tersebut. Awalnya, Intan
memulai dengan menjual hijab produk Tanah Abang. Seiring berjalannya
waktu,
Intan mulai berpikir untuk memproduksi sendiri hijabnya agar tidak begitu terlihat
pasaran dengan hijab lainnya. Untuk lebih mencirikan hijab produksinya, Intan
memberikan label pada hijab yang ia produksi. Dengan nama “Agniya Collection”
ini, ia mulai membuka peluang baru bagi usahanya.
Semakin
hari, nama Agniya Collection semakin
dikenal, terutama di kalangan mahasiswa tempatnya berkuliah. Dengan motif yang
sebagian besar berbeda dengan yang ada di pasaran, Agniya Collection semakin disukai oleh para fashion hijab. “Akan selalu ada inspirasi motif baru dari produksi
hijabku, dari bahanpun setiap minggunya selalu berubah-ubah. Karena pikiranku,
aku nggak mau produk yang aku jual pasaran dan diproduksi secara terbatas,
supaya ukhti yang belinya berebut.” papar Intan. Hingga saat ini, tercatat sudah
4.200 motif hijab sudah diproduksi oleh Agniya
Collection. Intan juga sudah memiliki sepuluh resseler yang yang tersebar dari berbagai penjuru. Dari banyaknya resseler yang ia miliki itulah, setiap bulannya
pabrik konveksi yang bekerja sama dengannya bisa memproduksi hijab Agniya Collection dari mulai 200 pcs
sampai 450 pcs. Dengan omzet 3 juta sampai 4 juta perbulannya.
Pencapaiannya
saat ini tentu bukanlah hal yang begitu saja bisa ia raih. Usaha dan
keyakinannya mampu membuahkan hasil hingga seperti saat ini. Niat baiknya,
memang merupakan satu motivasi tersendiri bagi Intan untuk terus mengembangkan
usahanya. Motivasi awal Intan membuka usaha dibidang fashion kerudung ini salah satunya adalah untuk mengajak wanita
yang belum berjilbab agar berjilbab “Karena berjilbab itukan kewajiban.”
jelasnya. Seiring berjalannya waktu, niat baik itu terus memunculkan
niatan-niatan baru bagi intan untuk terus mengembangkan usahanya. Karena dengan
usaha yang ia jalani, ia jadi bisa membantu sesama yang membutuhkan, dengan
membuka ladang usaha bagi mereka yang ingin buka usaha. Ia memberikan toleransi
kepada beberapa orang yang belum mampu secara finansial dan ingin mencari
peruntungan dari hijab yang ia jual. Intan mengizinkan resselernya untuk terlebih dulu membawa hijab jualannya setelah
terjual barulah membayar kepadanya.
Ketika
ditanyakan, kiat-kiat yang ia lakukan agar usahanya terus berjalan lancar dan
bisa bersaing di pasaran. Intan dengan tenang menjawab “Ada dua sisi yang aku
terapin dalam diri. Pertama, hubungan kita dengan Allah, aku selalu
beristiqomah solat dhuha, bersedekah, sayangi anak yatim. Kedua, dengan manusia
aku cintai ibuku, karena mencintai ibu akan membuat rezeki aku lancar. Dua hal
itu yang aku lakukan, aku percaya agniya akan tetap jaya.” Hal itulah yang
membuat ia percaya diri. Karena memang rezeki itu datangnya dari Allah. Jadi ia
merasa tidak perlu memakai kiat khusus untuk mengembangkannya, hanya perlu
beristiqomah pada Allah SWT.
Intan
sudah merasa bahwa usaha yang ia jalani saat ini adalah hidupnya, ia
menjalaninya dengan senang hati. Jadi, ketika ada suatu kesulitan datangpun ia
tidak merasa terbebani. Semua bisa diatasinya dengan tenang. Ia juga berharap
agar niat baiknya bisa terus terlaksana dan Agniya
Collection bisa lebih mengembangkan sayapnya. Bukan hanya di tataran usaha
secara online tetapi juga bisa
bersaing di pasar nyata dengan membuka gerainya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar