Sabtu, 19 November 2016

PENGERTIAN PUISI MENURUT BEBERAPA AHLI



  1. Makna atau Pengertian Puisi
a)      Methew Arnold (Herwan, 2005: 2), mengatakan bahwa puisi adalah satu-satunya cara yang paling indah, impresif dan paling efektif untuk mendendangkan sesuatu.
b)      John Dryden (Herwan, 2005: 2), menuliskan puisi adalah musik yang tersusun rapi.
c)      Isaac Newton (Herwan, 2005: 2), menegaskan bahwa puisi adalah nada yang penuh keaslian dan keselarasan.
d)     Menurut Samuel Johnson (Herwan, 2005: 2), mengungkapkan puisi adalah seni pemaduan antara kegairahan dengan kebenaran, dengan menggunakan imajinasi sebagai pembantu akal pikiran.
e)      Tirtawirya (Herwan, 2005: 2), mengatakan bahwa puisi merupakan bentuk paling tua dari kesusastraan dalam sejarah peradaban manusia, dan merupakan bentuk paling agung yang senantiasa diliputi kabut rahasia dalam kesusastraan dunia.
f)       William Wordswort dalam (Herwan, 2005: 2), menuliskan puisi adalah kata-kata terbaik dalam susunan terbaik.
g)      Leigh Hunt dalam (Herwan, 2005: 2), menjabarkan puisi adalah luapan perasaan yang bersifat imajinatif.
h)      Coleridge dalam (Herwan, 2005: 2), mengemukakan bahwa puisi adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah, merupakan pemikiran yang bersifat musikal.
i)        W H Auden dalam (Herwan, 2005:2), mengemukakan puisi lebih merupakan pernyataan, perasaan yang bercampur baur.
j)        Dunton berpendapat, bahwa sebenarnya puisi merupakan pemikiran manusia secara kongkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama.

Berbeda pandangan Roman Ingarden dengan pandangan I. A. Richard (Aminudin, 1995:149-151) membagi unsur dalam atau unsur batin puisi ke dalam:
a.       Sense
Adalah sesuatu yang diciptakan atau digambarkan penyair dengan puisi yang ditulisnya. Terdapatnya sense dalam puisi berkaitan dengan gambaran dunia puisi secara umum, atau apa sebenarnya yang ingin diungkapkan penyair. Sense akan membuahkan pertanyaan, “apa yang ingin dikemukakan penyair dengan puisinya itu?”
b.      Subject matter
Adalah pokok pikiran yang dikemukakan penyair dengan puisi. Bila sense baru berhubungan dengan gambaran puisi secara umum, maka subject matter berhubungan dengan satuan-satuan pokok pikiran tertentu yang secara khusus membangun sesuatu yang diungkapkan penyair. Subject matter akan menimbulkan pertanyaan, “pokok-pokok pikiran apa yang ingin diungkapkan penyair, sejalan dengan gagasan umumnya?”
c.       Feeling
Adalah sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya. Feeling akan menimbulkan pertanyaan, “bagaimana sikap penyair terhadap persoalan yang diangkat dalam puisininya?”
d.      Tone
Adalah sikap penyair terhadap pembaca sejalan dengan pikiran yang ditampilkannya. Tone akan menimbulkan pertanyaan, “bagaimana sikap penyair terhadap pembaca? Apakah ia ingin sekadar memberi pendapat? Atau bertujuan mengajak? Atau hanya memberikan gambaran tentang sesuatu ? atau ingin mengajar pembaca?”
e.       Total of meaning
Adalah keseluruhan makna yang terdapat dalam puisi. Penentuan totalitas makna di dasarkan pada pokok-pokok pikiran yang dikemukakan penyair, sikap penyair terhadap pokok pikiran, sikap penyair terhadap pembaca. Hasil perpaduan semua itu akan menghasilkan totalitas makna.
f.       Thame
Adalah ide dasar dari suatu puisi yang menjadi inti keseluruhan makna dalam puisi
DAFTAR PUSTAKA
FR, Herwan. 2005. Apresiasi dan Kajian Puisi. Bandung: Gerage Budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar