- Makna atau Pengertian Puisi
a)
Methew Arnold (Herwan, 2005: 2), mengatakan bahwa puisi adalah
satu-satunya cara yang paling indah, impresif dan paling efektif untuk
mendendangkan sesuatu.
b)
John Dryden (Herwan, 2005: 2), menuliskan puisi adalah musik yang
tersusun rapi.
c)
Isaac Newton (Herwan, 2005: 2), menegaskan bahwa puisi adalah nada yang
penuh keaslian dan keselarasan.
d)
Menurut Samuel Johnson (Herwan, 2005: 2), mengungkapkan puisi adalah seni
pemaduan antara kegairahan dengan kebenaran, dengan menggunakan imajinasi
sebagai pembantu akal pikiran.
e)
Tirtawirya (Herwan, 2005: 2), mengatakan bahwa puisi merupakan bentuk paling tua dari kesusastraan
dalam sejarah peradaban manusia, dan merupakan bentuk paling agung yang
senantiasa diliputi kabut rahasia dalam kesusastraan dunia.
f)
William Wordswort dalam (Herwan, 2005: 2), menuliskan puisi adalah
kata-kata terbaik dalam susunan terbaik.
g)
Leigh Hunt dalam (Herwan, 2005: 2), menjabarkan puisi adalah luapan
perasaan yang bersifat imajinatif.
h)
Coleridge dalam (Herwan, 2005: 2), mengemukakan bahwa puisi adalah
kata-kata yang terindah dalam susunan terindah, merupakan pemikiran yang
bersifat musikal.
i)
W H Auden dalam (Herwan, 2005:2), mengemukakan puisi lebih merupakan
pernyataan, perasaan yang bercampur baur.
j)
Dunton berpendapat, bahwa sebenarnya puisi merupakan pemikiran manusia
secara kongkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama.
Berbeda
pandangan Roman Ingarden dengan pandangan I. A. Richard (Aminudin, 1995:149-151)
membagi unsur dalam atau unsur batin puisi ke dalam:
a. Sense
Adalah sesuatu yang diciptakan atau digambarkan
penyair dengan puisi yang ditulisnya. Terdapatnya sense dalam puisi berkaitan
dengan gambaran dunia puisi secara umum, atau apa sebenarnya yang ingin
diungkapkan penyair. Sense akan membuahkan pertanyaan, “apa yang ingin
dikemukakan penyair dengan puisinya itu?”
b. Subject matter
Adalah pokok pikiran yang dikemukakan penyair dengan
puisi. Bila sense baru berhubungan dengan gambaran puisi secara umum, maka
subject matter berhubungan dengan satuan-satuan pokok pikiran tertentu yang
secara khusus membangun sesuatu yang diungkapkan penyair. Subject matter akan
menimbulkan pertanyaan, “pokok-pokok pikiran apa yang ingin diungkapkan
penyair, sejalan dengan gagasan umumnya?”
c. Feeling
Adalah sikap penyair terhadap pokok pikiran yang
ditampilkannya. Feeling akan menimbulkan pertanyaan, “bagaimana sikap penyair
terhadap persoalan yang diangkat dalam puisininya?”
d. Tone
Adalah sikap penyair terhadap pembaca sejalan dengan
pikiran yang ditampilkannya. Tone akan menimbulkan pertanyaan, “bagaimana sikap
penyair terhadap pembaca? Apakah ia ingin sekadar memberi pendapat? Atau
bertujuan mengajak? Atau hanya memberikan gambaran tentang sesuatu ? atau ingin
mengajar pembaca?”
e. Total of meaning
Adalah keseluruhan makna yang terdapat dalam puisi.
Penentuan totalitas makna di dasarkan pada pokok-pokok pikiran yang dikemukakan
penyair, sikap penyair terhadap pokok pikiran, sikap penyair terhadap pembaca.
Hasil perpaduan semua itu akan menghasilkan totalitas makna.
f. Thame
Adalah ide dasar dari suatu puisi yang menjadi inti
keseluruhan makna dalam puisi
DAFTAR PUSTAKA
FR,
Herwan. 2005. Apresiasi dan Kajian Puisi. Bandung: Gerage Budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar