Jumat, 26 September 2014

ANALISIS NASKAH DRAMA PADA SUATU HARI KARYA ARIFIN C NOOR




1.      Sinopsis
Cerpen ini bercerita tentang sepasang suami istri yang sudah memasuki masa tua dan baru saja menggelar acara ulang tahun pernikahan mereka. Sejak muda sampai saat itu mereka selalu bahagia dan selalu menjadi pasangan yang romantis. Sampai di suatu hari setelah tergelarnya acara ulang tahun mereka. Datang seorang janda seksi (Nyonya Wenas) berkunjung ke kediaman pasangan tua itu (nenek dan kakek), nyonya Wenas datang berkunjung bermaksud untuk meminta maaf kepada kakek dan nenek karena tidak bisa hadir diacara yang mereka gelar itu. Nenek seketika marah dan merasa kesal, karena yang nenek tahu nyonya Wenas tidak diundang oleh nenek dan kakek untuk hadir ke acara ulang tahun pernikahan mereka. Nyonya Wenas yang ternyata adalah mantan kekasih kakek menjadi penyebab utama kemarahan nenek kepada kakek. Nenek yang saat itu sedang merasa kesal, bertambah kesal karena seketika Joni (pembantu rumah tangga) memberikan minuman susu dingin yang diketahui bahwa minuman itu adalah kesukaan Nyonya Wenas. Tanpa pikir panjang, nenek saat itu juga meminta bercerai kepada kakek. Dengan segala cara kakek memohon agar dimaafkan dan agar nenek menarik kembali perkataannya tapi nenek tetap kuat dengan apa yang telah dilontarkannya.
Nenek dan kakek bertengkar sejadi-jadinya, tiba-tiba datang Nita (anak tertua nenek dan kakek) berkunjung menemui kedua orang tuanya. Nita hanya terdiam mendengan dan melihat pertengkaran nenek dan kakek. Dan Novia adik Nita datang dengan membawa pakaian-pakaiannya. Novia yang ternyata juga sudah meminta cerai kepada suaminya (Vita) karena cemburu berlebih kepada pasien suaminya itu. Karena, tidak mau rumah tangga anaknya rusak. Nenek mengingatkan Novia untuk tidak mengambil keputusan secara tiba-tiba, dan memikirkan kembali demi masa depan anak-anaknya. Seolah tidak ada masalah apapun nenek menasehati Novia agar tidak bercerai dengan kakek. Akhirnya masalah di antara nenek dan kakek terhapus begitu saja karena anaknya Novia. Dan di akhir cerita, anak-anak novia di bawa pergi oleh vita ketika anak-anaknya sedang bermain di kolam bersama Joni.

2.      Alur
Alur yang disajikan pada cerpen Pada Suatu Hari ini bersifat maju. Karena, terlihat di awal cerita yang menceritakan nenek dan kakek ketika masih muda, lalu menikah, mempunyai anak, lalu tua. Hingga akhirnya menceritakan masalah yang ada dalam keluarga mereka sampai datang masalah baru dengan anaknya Novia.
3.      Struktur Dramatik
a.      Eksposisi
Cerita ini di awali dengan kisah nenek dan kakek yang sedang saling memandang di mulai dari mereka seperti sepasang kekasi, menjadi pengantin dengan berlatar di sofa ruang tamu rumahnya.
b.      Komplikasi
Awal permasalahan dimulai ketika Nyonya Wenas datang berkunjung ke rumah nenek dan kakek yang membuat nenek merasa cemburu dan marah kepada kakek. Sampai nenek memutuskan untuk ingin bercerai dengan kakek.
c.       Klimaks
Puncak masalah terjadi ketika anak-anak kakek dan nenek datang berkunjung untuk mengutarakan masalahnya. Terutama Novia anak kedua nenek dan kakek yang menceritakan keluh kesahnya dan ingin bercerai dengan Vita suaminya. Pada saat itu masalah semakin rumit.
d.      Resolusi
Ketika Novia berkata bahwa Novia akan meminta cerai kepada Vita, saat itu nenek tersadar bahwa bercerai adalah bukan hal yang baik. Maka dari itu, nenek mengingatkan Novia untuk tidak mengambil keputusan secara mendadak dan menarik kembali apa yang dikatakannya. Seketika itu pula, Novia mulai tersadar. Bahwa masih ada anaknya yang harus diperhatikan oleh kedua orang tuanya.
e.       Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa saya ambil dari cerpen ini adalah kisah cinta nenek dan kakek yang tak terpisahkan sekalipun sudah beberapa kali cobaan menghampiri rumah tangga mereka. Nenek dan Kakek yang selalu memikirkan keadaan anak-anak dan cucunya.
4.      Tokoh Cerita / Karakter
Pada cerita pendek tersebut terdapat beberapa tokoh di antaranya:
a.      Kakek                    : menurut keterbacaan saya, Kakek dalam cerpen ini adalah sebagai tokoh utama yang memiliki sifat bijak, penyayang dan sulit ditebak. Terlihat ketika Nyonya Wenas datang berkunjung dan terdapat beberapa rahasia yang masih disimpan oleh kakek.
b.      Nenek                    : terdapat dua tokoh utama yang saya dapati dalam cerpen ini. Nenek sebagai tokoh utama yang memiliki sifat pencemburu, bijak, juga penyayang terhadap anak-anaknya.
c.       Nyonya Wenas      : Tokoh nyonya Wenas sebagai pemeran pengganggu di sini, sangat bisa membuat konflik di antara kakek dan nenek. Tidak begitu banyak karakter nyonya Wenas yang saya dapat dari keterbacaan saya karena nyonya Wenas hanya ditunjukan pada beberapa sekuen untuk menimbulkan konflik. Namun, di sana terlihat nyonya Wenas yang sedikit centil mungkin dikarenakan nyonya Wenas adalah janda dan mantan kekasih kakek juga.
d.      Novia                     : Anak kedua nenek dan kakek ini sifatnya tidak jauh dengan nenek (ibunya), Novia terlalu cepat mengambil keputusan tanpa memikirkan apa yang akan terjadi setelahnya. Tetapi Novia juga memiliki sifat yang penyayang.
e.       Nita                       : Nita tidak jauh halnya dengan ayahnya, Nita memiliki sifat yang bijak. Karena Nita hanya pemeran pembantu, karakter Nita hanya sedikit yang ditunjukkan.
5.      Bahasa
Bahasa yang digunakan pada cerpen Pada Suatu Hari ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti mungkin karena latar waktu yang dipakai adalah waktu di zaman sekarang. Sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti makna dari cerpen tersebut.
6.      Tema
Tema pada cerpen ini adalah tentang kekeluargaan. Bagaimana kisah sebuah keluarga yang saling membantu satu sama lain, dan pasangan nenek dan kakek yang tetap romantis sekalipun banyak kaktus yang menghampiri pernikahan mereka.
7.      Dorongan / Motivasi
Ada beberapa dorongan moral yang terdapat pada cerita ini, diantaranya adalah bagaimana kita harus mempertahankan rumah tangga. Karena belakangan ini marak sekali terjadinya perceraian hanya karena hal sepele. Banyak pasangan yang mempermaikan pernikahan. Selain itu, cerpen ini juga memberikan motivasi kepada kita selaku pembaca untuk berbicara baik dan sopan terhadap orang tua. Belakangan ini banyak sekali anak yang sudah tidak melihat tempat pada siapa ia berbicara, karena termakan oleh sinetron-sinetron picisan yang bisa merusak moral dan tata bahasa generasi muda sekarang.

8.      Latar
Latar tempat yang digunakan pada cerita pendek tersebut adalah bertempat di sebuah ruang tamu rumah. Sedangkan, latar waktu tidak begitu tampak sehingga saya tidak begitu tahu latar waktu yang dipakai. Tapi menurut pemikiran saya waktu yang dipakai adalah pada siang hari pada hari libur. Banyak suasana tercipta pada cerpen tersebut. Terdapat suasana keceriaan dan kebahagiaan ketika nenek dan kakek sedang bercengkrama di ruang tamu rumahnya pada awal cerita. Kemudian suasana itu seketika menjadi berubah pada saat Nyonya Wenas hadir di rumah mereka, suasana menjadi sangat dingin terlihat beberapa kekesalan pada diri nenek, sehingga membuat nenek ingin bercerai dari kakek. Kesedihan diperparah kembali dengan datangnya Novia yang membawa cerita mengenai rumah tangganya yang diujung tanduk. Ketegangan terjadi ketika Novia mengetahui kedua anaknya diculik oleh ayahnya sendiri. Di akhir cerita tidak tampak jelas bagaimana suasana yang ada pada cerita tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar