Jumat, 26 September 2014

Apresiasi Naskah Drama Cermin Karya Nano Riantiarno




1.             Sinopsis
                        Cermin yang digunakan sebagai judul mungkin di sini pengarang bermaksud melalaui tokoh laki-laki yang diibaratkan seperti cermin. Tokoh laki-laki yang dalam cerita berperan ganda sebagai tokoh utama dan berperan pula menggambarkan tokoh-tokoh yang lainnya. melalui penggambaran masa lalunya yang kelam ia menndesripsikan kejadian-kejadian yang telah ia alami, bahkan tokoh utama seakan tidak percaya dengan kenyataan yang dialaminya bahwa ia seorang diri bisa melakukan semua peristiwa ini. Seperti mencerminkan masa lalu yang telah terjadi itulah mungkin maksud pengarang yang hanya menggunakan satu tokoh dalam cerita drama yang berjudul cermin ini.
            Drama cermin mengisahkan tentang perjalanan kehidupan seorang laki-laki yang akan mengalami hukuman mati setelah peristiwa yang telah ia lakukan. Masa lalu yang kelam yang mungkin tokoh laki-laki tidak percaya bahwa ia yang telah melakukannya, membunuh 6 orang dan melukai 3 orang. Seperti seorang pembunuh profesional yang telah melakukannya, dengan mudah menghabisi targetnya, namun itu bukan dan sangat berbeda dengan tokoh laki-laki yang sama sekali tidak mempunyai kemampuan bahkan sampai berani mengakhiri hidup seseorang.
            Semua bermula ketika tokoh laki-laki menikahi wanita yang bernama Sun, yang merupakan mantan pelacur. Bahkan Sun masih terus melacur walaupun ia sudah menikah dengan tokoh laki-laki. Sun terus melakukan kegiatan laknat itu, bukan hanya dengan satu orang namun lebih. Ia melakukannya bukan karena cinta, sebab cinta dan sayangnnya hanya untuk tokoh laki-laki. Awal mula tokoh laki-laki memang menerima kenyataan yang dilakukan istrinya itu bahwa ia tidak bisa membahagiakan istrinya, ia hanya mampu memberikan anak, tak mampu berbuat lebih bahkan tokoh laki-laki berpendapat bahwa apa benar anak yang dilahirkan istrinya itu anaknya karena bukan hanya dia yang menanam benih pada rahim istrinya. Itu semua terlihat dengan perbedaan paras dan ciri-ciri fisik dari ketiga anaknya.Seperti air yang sedang dipanaskan dalam suhu kecil, namun ketika suhu air lama-kelamaan akan mencapai puncaknya, begitu pula dengan tokoh laki-laki akibat perlakuan istrinya yang seperti tidak menganggap dirinya, memperlakukannya seperti bukan manusia, itu membuat geram dan memunculkan kemarahan pada tokoh laki-laki dan terjadilah peristiwa berdarah itu.
2.             Tokoh/Penokohan
Naskah yang hanya menempatkan dan mempunyai satu tokoh dalam drama ini yaitu tokoh laki-laki. Pengarang membuatnya bekerja ganda dengan mencerminkan kejadian-kejadian disekelilingnya, penggambaran masa lalu yang dialami tokoh laki dan cerminan tokoh-tokoh yang telah ditemui tokoh laki-laki dalam hidupnya.
3.             Struktur Dramatik
a.      Eksposisi (pengenalan)
Eksposisi dalam cerita drama cermin karya Nano Riantiarno dimulai ketika pengenalan sosok laki-laki yang merupakan  tokoh utama dan tokoh satu-satunya yang ada dalam cerita ini, karena selebihnya tokoh yang lain merupakan gambaran oleh tokoh laki-laki. Adegan pertama dimulai dengan deskripsi tokoh laki-laki yang sedang berada dalam kesepian dan kesendirian di tahanan. Tokoh laki-laki yang sedang mengalami kejadian kelam sehingga ia akan dihukum mati sebab ia telah melakukan  tindakan keji yaitu membunuh orang-orang termasuk  keluarganya. Dalam adegan ini tokoh laki-laki bercerita tentang  pengalaman hidupnya pada teman satu tahanannya. Mereka berdua saling bercerita untuk menunggu waktu hukuman mati tiba.
b.      Komplikasi
Komplikasi dalam cerita ini mulai muncul ketika tokoh laki-laki mulai menceritakan pengalaman dan perjalanan hidupnya kepada teman yang ada di hadapannya. Melalui deskripsi yang dilakukan oleh tokoh laki-laki dimulaiah persoalan-persoalan terjadi. Bagaimana tokoh laki-laki bisa menikah dengan Sun yang merupakan mantan pelacur. Namun ketika sudah menikah Sun tetap melakukan perbuatan tercela itu karena tuntutan hidup dan tokoh laki-laki tidak bisa memberikan kebahagian kepadannya. Semua itu membuat tokoh laki-laki tidak mengerti dan tidak habis pikir, walaupun cinta Sun hanya untuk dirinya, namun ia juga manusia biasa yang merasakan cemburu dan sakit hati akan perlakuan Sun kepadanya tokoh laki-laki pun mengalami gejolak jiwa.
c.       Resolusi
Resolusi atau puncak konflik pada cerita drama ini adalah ketika tokoh laki-laki merasa dirinya sudah tidak dihargai lagi dan tidak dianggap sebagai layaknya manusia oleh istrinya sendiri. istrinya tidak mengerti dengan keadaan tokoh laki-laki. Akhirnya tokoh laki-laki geram akan perlakuan dan melakukan tindakan yang diluar nalarnya membunuh semua orang yang sedang berkencan dengan istrinya, bahkan ia membakar rumah dan ketiga anaknya.



d.      Konslusi
Konslusi atau akhir cerita ini ialah ketika gejolak yang telah dialami oleh tokoh laki-laki berakhir. Dan akhirnya ia pun di tembak mati dengan luka sepuluh timah yang bersarang di tubuhnya.
4.             Latar
Karena ini adalah gambaran dri tokoh laki-laki yang sedang bercermin, saya menangkap bahwa tempat terjadinya cerita ini hanyalah di hadapan cermin, selebihnya hanya bayangan dari tokoh laki-laki yang sedang bercermin saja.
5.             Tema
Tema yang bisa saya tangkap dari naskah drama ini adalah bagaimana kita sebagai manusia harus tetap bisa bercermin, melihat bagaimana baik atau buruknya diri kita.
6.             Alur
Alur yang bisa saya tangkap adalah alur mundur, karena dilihat bagaimana sosok laki-laki saat ini yang menceritakan kisahnya dari masa lalu lewat bercermin.
7.             Kebahasaan
Jujur saja, saya sedikit kebingungan memahami makna dari naskah cermin ini, bahasanya tidak mampu terbayangkan oleh saya, saya mengerti makna dari naskah drama ini saja karena perbincangan saya dengan teman-teman sekelas saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar