1.
Sinopsis
Cermin yang digunakan
sebagai judul mungkin di sini pengarang bermaksud melalaui tokoh laki-laki yang
diibaratkan seperti cermin. Tokoh laki-laki yang dalam cerita berperan ganda
sebagai tokoh utama dan berperan pula menggambarkan tokoh-tokoh yang lainnya.
melalui penggambaran masa lalunya yang kelam ia menndesripsikan
kejadian-kejadian yang telah ia alami, bahkan tokoh utama seakan tidak percaya
dengan kenyataan yang dialaminya bahwa ia seorang diri bisa melakukan semua
peristiwa ini. Seperti mencerminkan masa lalu yang telah terjadi itulah mungkin
maksud pengarang yang hanya menggunakan satu tokoh dalam cerita drama yang
berjudul cermin ini.
Drama cermin mengisahkan tentang
perjalanan kehidupan seorang laki-laki yang akan mengalami hukuman mati setelah
peristiwa yang telah ia lakukan. Masa lalu yang kelam yang mungkin tokoh
laki-laki tidak percaya bahwa ia yang telah melakukannya, membunuh 6 orang dan
melukai 3 orang. Seperti seorang pembunuh profesional yang telah melakukannya,
dengan mudah menghabisi targetnya, namun itu bukan dan sangat berbeda dengan
tokoh laki-laki yang sama sekali tidak mempunyai kemampuan bahkan sampai berani
mengakhiri hidup seseorang.
Semua bermula ketika tokoh laki-laki
menikahi wanita yang bernama Sun, yang merupakan mantan pelacur. Bahkan Sun
masih terus melacur walaupun ia sudah menikah dengan tokoh laki-laki. Sun terus
melakukan kegiatan laknat itu, bukan hanya dengan satu orang namun lebih. Ia
melakukannya bukan karena cinta, sebab cinta dan sayangnnya hanya untuk tokoh
laki-laki. Awal mula tokoh laki-laki memang menerima kenyataan yang dilakukan
istrinya itu bahwa ia tidak bisa membahagiakan istrinya, ia hanya mampu
memberikan anak, tak mampu berbuat lebih bahkan tokoh laki-laki berpendapat
bahwa apa benar anak yang dilahirkan istrinya itu anaknya karena bukan hanya
dia yang menanam benih pada rahim istrinya. Itu semua terlihat dengan perbedaan
paras dan ciri-ciri fisik dari ketiga anaknya.Seperti air yang sedang
dipanaskan dalam suhu kecil, namun ketika suhu air lama-kelamaan akan mencapai
puncaknya, begitu pula dengan tokoh laki-laki akibat perlakuan istrinya yang
seperti tidak menganggap dirinya, memperlakukannya seperti bukan manusia, itu
membuat geram dan memunculkan kemarahan pada tokoh laki-laki dan terjadilah
peristiwa berdarah itu.
2.
Tokoh/Penokohan
Naskah
yang hanya menempatkan dan mempunyai satu tokoh dalam drama ini yaitu tokoh
laki-laki. Pengarang membuatnya bekerja ganda dengan mencerminkan
kejadian-kejadian disekelilingnya, penggambaran masa lalu yang dialami tokoh
laki dan cerminan tokoh-tokoh yang telah ditemui tokoh laki-laki dalam
hidupnya.
3.
Struktur
Dramatik
a.
Eksposisi
(pengenalan)
Eksposisi dalam cerita drama cermin
karya Nano Riantiarno dimulai ketika pengenalan sosok laki-laki yang merupakan tokoh utama dan tokoh satu-satunya yang ada
dalam cerita ini, karena selebihnya tokoh yang lain merupakan gambaran oleh
tokoh laki-laki. Adegan pertama dimulai dengan deskripsi tokoh laki-laki yang
sedang berada dalam kesepian dan kesendirian di tahanan. Tokoh laki-laki yang
sedang mengalami kejadian kelam sehingga ia akan dihukum mati sebab ia telah
melakukan tindakan keji yaitu membunuh
orang-orang termasuk keluarganya. Dalam
adegan ini tokoh laki-laki bercerita tentang pengalaman hidupnya pada teman satu
tahanannya. Mereka berdua saling bercerita untuk menunggu waktu hukuman mati
tiba.
b.
Komplikasi
Komplikasi dalam cerita ini mulai muncul
ketika tokoh laki-laki mulai menceritakan pengalaman dan perjalanan hidupnya
kepada teman yang ada di hadapannya. Melalui deskripsi yang dilakukan oleh
tokoh laki-laki dimulaiah persoalan-persoalan terjadi. Bagaimana tokoh laki-laki
bisa menikah dengan Sun yang merupakan mantan pelacur. Namun ketika sudah
menikah Sun tetap melakukan perbuatan tercela itu karena tuntutan hidup dan
tokoh laki-laki tidak bisa memberikan kebahagian kepadannya. Semua itu membuat
tokoh laki-laki tidak mengerti dan tidak habis pikir, walaupun cinta Sun hanya
untuk dirinya, namun ia juga manusia biasa yang merasakan cemburu dan sakit
hati akan perlakuan Sun kepadanya tokoh laki-laki pun mengalami gejolak jiwa.
c.
Resolusi
Resolusi atau puncak konflik pada cerita
drama ini adalah ketika tokoh laki-laki merasa dirinya sudah tidak dihargai
lagi dan tidak dianggap sebagai layaknya manusia oleh istrinya sendiri.
istrinya tidak mengerti dengan keadaan tokoh laki-laki. Akhirnya tokoh
laki-laki geram akan perlakuan dan melakukan tindakan yang diluar nalarnya
membunuh semua orang yang sedang berkencan dengan istrinya, bahkan ia membakar
rumah dan ketiga anaknya.
d.
Konslusi
Konslusi atau akhir cerita ini ialah
ketika gejolak yang telah dialami oleh tokoh laki-laki berakhir. Dan akhirnya
ia pun di tembak mati dengan luka sepuluh timah yang bersarang di tubuhnya.
4.
Latar
Karena
ini adalah gambaran dri tokoh laki-laki yang sedang bercermin, saya menangkap
bahwa tempat terjadinya cerita ini hanyalah di hadapan cermin, selebihnya hanya
bayangan dari tokoh laki-laki yang sedang bercermin saja.
5.
Tema
Tema
yang bisa saya tangkap dari naskah drama ini adalah bagaimana kita sebagai
manusia harus tetap bisa bercermin, melihat bagaimana baik atau buruknya diri
kita.
6.
Alur
Alur
yang bisa saya tangkap adalah alur mundur, karena dilihat bagaimana sosok
laki-laki saat ini yang menceritakan kisahnya dari masa lalu lewat bercermin.
7.
Kebahasaan
Jujur
saja, saya sedikit kebingungan memahami makna dari naskah cermin ini, bahasanya
tidak mampu terbayangkan oleh saya, saya mengerti makna dari naskah drama ini
saja karena perbincangan saya dengan teman-teman sekelas saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar