1.
Sinopsis
Dalam
drama ini menceritakan bagaimana keinginan dan kematian itu sejalan. Apa yang
kita inginkan tidak bisa terlepas dari mati. Kembali saya sebagai pembaca karya
sastra Iwan Simatupang dibuat bingung dan tidak mengerti dari buah pikiran yang
dituangkannya ini. Mungkin itu sesuatu yang wajar bila dilihat dari psikologis
pengarang, kesusastraan Iwan memang bermula dari filsafat ilmu yang selalu
memunculkan sesuatu yang baru. Sesuatu yang lain dan terkadang tak sampai pada
akal dan pikiran kita sebagai pembacanya.
Bagaimana mungkin dan tidak habis
pikir, jika menafsirkan melalui judul saja saya sebagai pembaca dibuat pusing
dan tak mengerti. Apakah ada bulan yang berbentuk bujur sangkar ? Apa maksud
dari judul dan kaitannya dengan cerita drama ini. Apa ada bulan yang berbentuk bujur sangkar,
apa sudah berubah bentuk bulan yang bulat menjadi bentuk bujur sangkar. Apa
makna yang terkandung dan ingin disampaikan Iwan dalam judul serta isi cerita
ini. semua pertanyaan apa mengapa, bagaimana dan lainnya akan selalu muncul
jika kita membaca karya-karya pengarang ini, begitu pula karya yang sedang saya
analisis ini yaitu yang berjudul bulan bujur sangkar.
Kisah ini menceritakan tentang tokoh
yang bernama orang tua yang selama hidup akhirnya berhasil mencapai
keinginannya membangun tiang gantung sesuai keinginannya selama ini. Tokoh
orang tua menganggap sebuah tiang gatung
itu adalah sebuah penentu awal dan akhir, apakah kita yang akan
dimatikan atau mematikan dalam tiang itu. Pada hari itu datang pula tokoh anak
muda yang heran melihat tiang besar itu dan menganggap orang tua sebagai musuh.
Anak muda mencoba membunuhnya, namun tokoh orang tua mencoba melawan dengan
cara meyakinkan dan mempengaruhi pikiran anak muda. Keinginan anak muda pun
sirna ketika ia mendengarkan dan menafsirkan kata-kata yang terucap dari mulut
orang tua, ia menjadi terpengaruhi bahwa kehidupan adalah pilihan untuk mati
dan dimatikan. Dari pengaruh yang telah dilakukannya itu tokoh orang tua berhasil
menghasut dan membuat anak muda menjadi pelengkap dari tiang gantungan barunya,
menjadi akhir kehidupan bagi tokoh anak muda.
Berlanjut ke adegan yang ke-2,
setelah terbunuhnya anak muda yang tidak lain merupakan prajurit perang
kemudian datanglah tokoh perempuan yang sedang mencari kekasihnya, bertemu
tokoh orang tua dan bertanya mengenai keberadaan pacarnya. Orang tua yang tak
merasa bersalah menjelaskan keberadaannya bahwa pacarnya telah tiada. Tokoh
perempuan yang tidak bisa menerima keadaan akhirnya bunuh diri dan begitu pula
dengan tokoh orang tua yang juga mengakhiri hidupnya.
2.
Tema
Tema
yang saya dapatkan dari naskah drama ini adalah bagaimana pemikiran orang masa kini
yang hanya memikirkan logika tanpa melihat realita yang terjadi.
3.
Struktur
Dramatik
a.
Eksposisi
Pengenalan
dalam cerita ini dimulai ketika laki-laki tua yang sedang sibuk menyiapkan
tiang gantungan, tiba-tiba seorang pemuda datang. Awalnya mereka bertikai dalam
sebuah percakapan, tetapi pertikaian itu tidak berlangsung lama. Di ujung
percakapan, akhirnya pemuda itu pergi meninggalkan si orang tua dan cerita
berlanjut dengan datangnya tokoh ketiga yaitu perempuan yang mencari
kekasihnya.
b.
Komplikasi
Komplikasi
atau permasalahan awal yang muncul dalam cerita ini dimulai ketika seorang pria
datang menemui lelaki tua dan menuduh lelaki tua sebagai mata-mata. Dari
situlah terjadi perdebatan panjang antara tokoh pemuda dan laki-laki tua
mengenai kehidupan.
c.
Klimaks
Puncak
klimaks yang terjadi dalam cerita ini ketika laki-laki tua jatuh hati pada si
perempuan, tetapi tokoh perempuan kecewa terhadap laki-laki tua, karena pria
yang tergantung itu adalah tunangannya yang selama ini ia cari. Kekecewaan itu
dilampiaskan dengan menuduh laki-laki tua sebagai pembunuhnya.
d.
Resolusi
Akhir
dari cerita ini adalah kematian para tokoh utama yang dibuat membingungkan. Laki-laki tua yang akhirnya mengakhiri
hidupnya karena menganggap tuganya di dunia ini sudah selesai dan ia pun mati
bunuh diri. Sebelum itu ternyata si perempuan menghabisi nyawanya terlebih
dahulu setelah ia melihat tunangannya mati tergantung di tiang yang dibuat oleh
laki-laki tua.
4.
Alur
Alur
yang terdapat pada naskah drama ini adalah alur maju. Ceritanya menceritakan
kisah dari awal sampai akhir tanpa kembali ke masa sebelumnya.
5.
Tokoh/Penokohan
Tokoh yang terdapat
pada naskah drama ini adalah:
a.
Orang
tua
Sebagai tokoh utama yang digambarkan
dengan keputus asaan dan ketidak berdayaannya menjalani kehidupannya. Sehingga
orang tua ini berniat untuk bunur diri.
b.
Perempuan
Perempuan ini adalah pemeran utama kedua
setelah kakek. Perempuan ini mencari suaminya yang sudah lama tidak kembali. Ia
berusaha dengan penuh kesabaran mencari suaminya yang ternyata diketahui sudah
dibunuh oleh orang tua.
iya mbak... semua naskahnya iwan simatupang memang sulit di mengerti. Naskahnya itu mengandung filsafat eksistensialisme....
BalasHapusEvaluasi dalam cerita domba domba revolusi
BalasHapus