1.
Sinopsis
Drama
Domba-domba revolusi ini mengetengahkan tiga orang dalam satu babak, para
pelakunya yaitu perempuan, penyair, dan pedagang yang terdampar pada sebuah
losmen di kota yang sedang dikepung tentara Belanda dan hampir direbut pada
tahun 1948. Pedagang di sini digambarkan sebagai seorang yang licik,
oportunistik, pemeras, dan mempunyai niat buruk mengambil keuntungan dari
revolusi kemerdekaan mereka hanya memikirkan keselamatan dirinya sendiri namun
dirinya mati terbunuh sedangkan perempuan pemilik losmen tersebut adalah tokoh
baik-baik namun terpaksa membunuh juga demi keselamatannya hanya penyairlah
yang paling dianggap benar, berani, suci seolah menjadi perlambang cita-cita
revolusi tersebut.
Bermula
ketika beberapa orang terjebak dalam sebuah losmen di sudut kota yang sedang
dilanda perang situasi yang serba sulit, ruang gerak yang terbatas tidak ada
yang berani keluar dari losmen guna mencari informasi tentang perkembangan
situasi di kota selain si penyair mereka hanya memikirkan bagaimana mendapat
keuntungan dari situasi yang sedang terjadi konflik di antara mereka semakin
rumit setelah mulai tumbuh benih-benih asmara antara si penyair dengan si
perempuan pemilik losmen disaat si penyair meninggalkan losmen, si pedagang
menggunakan segala kelicikan dan memanfaatkan situasi yang terjadi itu.
Pedagang menghasut seluruh penghuni losmen dan mempropaganda timbullah
permukaan konflik, amarah dan rasa curiga kepada para penghuni losmen polemik
hadir dan memperburuk suasana, membunuh atau terbunuh, menjebak satu sama lain,
menjadi jargon yang dihembuskan suara-suara dusta kelicikan dari si pedagang.
Dalam kondisi seperti itu tetap saja tak dapat menolak kehadiran benih-benih
cinta anata si penyair dengan perempuan pemilik losmen bukan hanya pujaan
hatinya yang mati diberondong senapan serdadu musuh tapi tak disangka ternyata
perempuan yang dicintainya tadi tak lain adalah ibu dari si penyair.
2.
Tema
Pada aspek
tema, sepertinya tidak ada hal yang perlu di kritisi drama ini sudah sesuai
dengan tema yang telah dikonstruksi oleh penulisnya secara keseluruhan drama
ini bertemakan para pengkhiat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
3.
Struktur
Dramatik
a. Eksposisi
Dalam
proses pengenalan ini, dibagian awal terlihat si Penyair yang baru sampai dari
luar losmen untuk melihat keadaan di luar, kejadian itu terlihat pagi-pagi dan
kemudian ketika si Penyair sedang duduk sambil memainkan nada-nada datanglah
sang pemilik Losmen dengan senyumnya yang menyejukkan hati si Penyair.
b. Komplikasi
Masalah
mulai timbul ketika si Penyair keluar losmen untuk mencari informasi dan
kemudia si Pedagang berpikiran ingin mengelabui pikiran semua penghuni losmen.
c. Klimaks
Klimaks
terlihat ketika semua penghuni losmen terjebak di dalamnya. Dan mereka harus
mencari tempat perlindungan dan meloloskan diri agar bisa selamat.
d.
Resolusi
Pada tahap penyelesaian drama ini dapat
dilihat bahwa drama ini berakhir dengan tanda tanya karena permasalahan itu di
akhiri dengan suara bom dan tembakan tanpa diketahui bagaimana nyawa mereka.
4.
Alur
Dalam
drama “Domba-domba Revolusi” karya B. Soelarto ini alur yang digunakan
adalah alur maju cerita berjalan sesuai dengan langkah-langkahnya dimulai dari
perkenalan, konflik awal, puncak konflik, klimaks, dan penyelesaian.
5.
Karakter
Tokoh
a. Perempuan pemilik
losmen
Tokoh
Perempuan mewakili karakter pejuang perempuan. Dalam drama ini, perempuan
memiliki sifat yang begitu keras dan tidak akut terhadap ancaman dari
laki-laki. Hal inilah yang kemudian membawa perempuan menajdi tokoh sentral
dalam drama ini
b. Penyair
Sosok
yang digambarkan sebagai manusia yang tidak jelas dan agak “ugal-ugalan” dari
penampilnnya namun, penampilanya itu bertolak belakng dengan sikapnya
dibandingkan tokoh lain yang digambarkan dengan penampilan nasionalis, sosok
penyair justru lebih. Ia membawa sebuah paradigma baru bahwa tidak selamanya
sesuatu yang di luarnya jelek itu, mewakili isi dalamnya buktinya penyair yang
di luarnya jelek, namun di dalam hatinya begitu mulia dan sangat nasionalis.
c. Petualang
Dalam
drama ini, sosok antagonis sangat tepat disarangkan pada tokoh ini. Kelicikanya
begitu terlihat pada drama ini.
d. Pedagang dan Politikus
Kedua
tokoh ini memiliki peran yang sama keduanya sama-sama menjadi “tameng” untuk
melancarkan niat busuk Petualang. Dan akhirnya, kedua tokoh ini harus meninggal
karena kebodohannya.
e. Serdadu
Tokoh
yang merupakan tokoh pelangkap ini perannya kurang terlihat pada drama ini
fungsinya lebih menjurus untuk mewakili sikap bangsa penjajah yang suka
“menikmati” perempuan Indonesia.
6.
Latar
Dari
penggalan teks drama di atas dapat diketahui bahwa latar cerita
tersebut adalah di sebuah kota yang bernama Kota Tengah. Hal ini ditunjukkan
dengan kata-kata yang ada di naskah drama tersebut. Latar yang
digunakan pada drama ini kurang sesuai jika coba menggambarkan keadaan
mempertahankan kemerdekaan. Pada drama ini, settingnya dilakukan di dalam
sebuah losmen tua tidak terlalau banyak interaksi dengan lingkungan yang
menggambarkan perang kemerdekaan hanya desing peluru dan bom yang ada, itupun
terjadi di luar losmen hal ini membuat drama ini kurang menarik namun intinya
masih dapat dipetik fokus drama ini memang sebatas doktrin nasionalis yang ditonjolkan
bukan pada settingnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar