1.
Unit Visual
Di awal pertunjukkan, setting tempat diperlihatkan dengan
memamerkan foto masa muda hingga tua nenek dan kakek. Latar pertunjukan saat
itu adalah di rumah bagian ruang tamu. Terlihat dari adanya pajangan foto dan
bangku-bangku yang berada di dalamnya. Unsur pencahayaannya tidak terdapat
unsur pencahayaan yang begitu berarti, karena memang latar pada saat itu adalah
di dalam ruang tamu. Maka pencahayaan yang ada hanya lampu dalam ruangan saja
tanpa ada perubahan pencahayaan yang berarti.
Ada hal menarik di awal pertunjukan teater menyuguhkan
candaan untuk menarik tawa penonton. Gelagat nenek dan kakek yang sudah tua
tetapi masih seperti anak muda yang baru menikah. Selanjutnya dihadirkan pula
Jhoni di sana untuk menambah kesan humor yang ada pada pertunjukkan itu. Yang
pada dasarnya memang tidak ada humor yang terdapat dalam naskah. Tetapi, beruntungnya
hal tersebut benar-benar bisa menghadirkan tawa di antara penonton yang
menyimaknya.
Pakaian yang digunakan para pemeran, pakaian-pakaian
kalangan atas zaman sekarang. Tata ruang pun terlihat bergaya modern. Jadi kita
bisa sama-sama menangkap bahwa drama tesebut adalah pandangan penulis terhadap
realitas sosial jaman sekarang.
Hal lain yang berbeda dari naskah yaitu, Nita. Pada
naskah Nita adalah kaka perempuan Novia tetapi pada pertunjukkan, kaka
perempuan Novia diubah menjadi laki-laki yang saya sendiri juga lupa namanya
siapa. Tetapi, menurut pemikiran saya, hal itu sengaja dirubah untuk menambah
daya tarik dan keberagaman pertunjukkan teater Pada Suatu Hari.
2. Unit
Gerak
Pada awal pertunjukkan pemain sudah menunjukkan
gerakan-gerakan. Seperti kakek dan nenek yang mulai menari-nari dan tiba-tiba
diikuti pembantunya Joni di belakang nenek dan kakek. Hal itu cukup membuat
penonton dan saya tertawa melihat gerakannya. Ada yang berbeda di awal
pertunjukkan ini. Pada naskah sama sekali tidak dijelaskan bahwa Joni ikut
menari mengiringi kakek dan nenek di belakang. Saya kira, Joni sengaja
ditampilkan untuk mengajak penonton tertawa di awal pertunjukkan.
Selanjutnya terjadi beberapa gerakan pemain yang saya
kira itu tidak ada dalam sekenario pertunjukan. Seperti sandal Feri yang
terlepas ketika Feri dan Meli sedang bermain berlari-lari. Tetapi hal itu malah
membuat penonton terhibur.
3. Unit
Audio
Peran kakek dan nenek yang diistilahkan dua orang yang
sudah tua dan renta memang sangat terlihat, pemeran yang memainkan kakek dan
nenek pun juga sangat mampu memerankannya. Banyak penekanan-penekanan suara
yang sengaja dibuat seolah nenek dan kakek. Namun, karena terlalu banyaknya
dialog, sehingga membuat penonton kurang mengerti apa maksud dari cerita Pada Suatu
Hari itu. Penekanan suara yang dibuat itulah yang menjadi penyebab kurang
jelasnya pengucapan kakek dan nenek. Beruntung saya sudah membaca naskah drama
tersebut, jadi sedikit banyaknya saya masih bisa mengikuti alur pertunjukan
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar